VALUASI EKONOMI KEKAYAAN SUMBERDAYA KELAUTAN JAWA BARAT SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.34147/crj.v1i01.185Keywords:
resources, marine, economy, valuationAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan valuasi ekonomi terhadap kekayaan sumberdaya kelautan di wilayah Pantai Selatan Jawa Barat dengan teknik mengkuantifikasi nilai sumber daya dalam satuan moneter. Penelitian dilaksanakan Bulan SeptemberâDesember 2012 meliputi Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait, sedangkan data primer dikumpulkan melalui observasi lapang dan Focus Group Discussion. Analisis yang digunakan adalah analisis deskripsi, serta perhitungan nilai ekonomi sumberdaya kelautan melalui pendekatan Total Economic Value (TEV) yang meliputi sumberdaya hayati seperti sumberdaya perikanan laut (tangkap), sumberdaya tambak, sumberdaya terumbu karang, sumberdaya padang lamun dan sumberdaya mangrove; sumberdaya non hayati (pasir besi) dan jasa lingkungan (jasa pariwisata). Dari hasil studi ini diperoleh nilai ekonomi (present value dengan discount faktor 16%) total sumberdaya kelautan Jawa Barat Selatan Tahun 2012 untuk sumberdaya hayati sebesar Rp.1.408.989.172.400, yang terdiri dari nilai ekonomi present value sumberdaya ikan Rp.1.345.910.309.000; budidaya tambak Rp. 60.725.829; sumberdaya terumbu karang Rp.9.138.987.443; sumberdaya lamun Rp. 46.367.631.672; dan sumberdaya mangrove Rp.7.511.518.456. Total estimasi nilai ekonomi untuk sumberdaya non hayati berupa cadangan pasir besi sebesar Rp 31.950 triliyun; nilai ekonomi jasa pariwisata sebesar Rp.3.558.263.040.000.
Downloads
References
BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT.(2007) Rencana Arahan Pengembangan Bisnis Kelautan Jawa Barat, Bandung.
BAPPEDA KABUPATEN CIANJUR.(2012)Kajian Kawasan Pertambangan di Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2011, Dokumen Kajian, Cianjur.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN.(2006)Studi Potensi Ekonomi Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Konservasi Daerah, Jakarta.
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA BARAT.(2010)Statistik Perikanan Jawa Barat, Bandung.Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi Jawa Barat. (2012) Statistik Perikanan Jawa Barat, Bandung.
DIREKTORAT PENGEMBANGAN POTENSI DAERAH BKPM. (2011) Potensi Pasir Besi di Jawa Barat, Jakarta.
GUMILAR, I., 2010. Strategi Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove Berkelanjutan (Studi Kasus di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat). Disertasi. IPB, Bogor.https://id.wikipedia.org/wiki/Padang_lamun, diakses 23 November, 2015.
KKP.(2010) Data Ekosistem Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Jakarta.
MULYADI, P. (1991) Evaluasi Proyek. Liberty, Yogyakarta. Hal:204-205
NASIR, M. (1999) Metode Penelitian. Ghalian Indonesia. Jakarta. Hal: 65
SARASWATI, DEWI. 2005. Analisis Dampak Sosial Ekonomi dan Kelembagaan Pengelolaan Pasir Laut Di Kabupaten Serang. IPB Press, Bogor. Tesis Pasca Sarjana IPB.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Pemerintahan Daerah.Jakarta.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Kewenangan Pemerintahan Daerah.Jakarta.
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan. Jakarta
YULIRIANE DAN GUMILAR. (2012) Kontribusi Wisata Bahari Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan di Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. FPIK Unpad, Bandung. Skripsi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2015 Gumilar Iwang, Ruswandi Agus

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.