SISTEM PEMASARAN NENAS BOGOR (Ananas comosus) DI KABUPATEN BOGOR

Authors

  • Taufiq Surahman
  • Nunung Kusnadi

DOI:

https://doi.org/10.34147/crj.v2i01.14

Keywords:

Nenas Bogor, Sistem Pemasaran, Efisiensi Pemasaran

Abstract

Nenas Bogor (Ananas comosus) merupakan salah satu komoditas hortikultira yang dijadikan sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Bogor. Terdapat perbedaan yang cukup besar pada harga yang ditawarkan di tingkat petani dengan harga yang ditawarkan di tingkat konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem pemasaran dan efisiensi sistem pemasaran nenas bogor yang terbentuk. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2015. Penentuan responden petani dipilih secara purposive sampling sebanyak 30 orang dan responden lembaga pemasaran menggunakan metode snowball sampling. Data dianalisis dengan menggunakan saluran pemasaran, margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan atas biaya pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan saluran pemasaran nenas bogor yang terbentuk. Secara umum, sistem pemasaran nenas bogor yang terbentuk belum efisien. Saluran yang paling banyak digunakan oleh petani adalah saluran V (petani-pedagang pengumpul desa-pengecer-konsumen akhir) yang memiliki nilai farmer’s share serta harga di tingkat petani yang rendah. Diharapkan petani dapat menggerakkan kembali fungsi kelompok tani atau membentuk suatu wadah seperti koperasi agar dapat memasarkan nenas secara bersama-sama sehingga nantinya akan meningkatkan kekuatan tawar bagi petani nenas bogor sehingga petani dapat memperoleh harga yang relatif lebih tinggi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ajala, M.K. dan Adesehinwa, A.O.K. (2008) Analysis of pig marketing in Zango Kataf Local Goverment Area of Kaduna State, Nigeria. Tropicultura, 26 (4), p. 229-239

Asmarantaka, R.W. (2012) Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor (ID): Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Courtois, P. dan Subervie, J. (2013) Farmer bergaining power and market information service. In: SCAE Conference, Economic Development in Africa, Maret 2013. Oxford.

Herawati (2012) Analisis tataniaga nenas palembang kasus Desa Paya Besar, Kecamatan Parayaman, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Skripsi, Institut Pertanian Bogor. H

usinsyah (2005) Sistem tataniaga pisang kepok untuk meningkatkan ekonomi masyarakat tani di Propinsi Kalimantan Timur. EPP, 2 (1), p. 1-10.

Kementerian Pertanian R.I. (2014) Produksi nenas di Kabupaten Bogor [WWW] Kementerian Pertanian RI. Diperoleh dari: http://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/hasil_ lok.asp [Diakses 03/02/15]

Pemerintah Kabupaten Bogor (2014) Komoditi unggulan utama sektor pertanian [WWW] nenas di Kabupaten Bogor [WWW] Kementerian Pertanian RI. Diperoleh dari: http://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/hasil_ lok.asp [Diakses 03/02/15]

Pemerintah Kabupaten Bogor (2014) Komoditi unggulan utama sektor pertanian [WWW] Pemerintah Kabupaten Bogor. Diperoleh dari: http://bogorkab.go.id/index.php/ post/detail/141/komoditi-unggulan-utamasektor-pertanian#.VkedvlK22ZM [Diakses 10/02/15]

Rahmawati A. (2013) Analisis efisiensi pemasaran nenas studi kasus di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Skripsi, Institut Pertanian Bogor.

Sihombing A.S. (2010) Analisis sistem tataniaga Nenas Bogor (studi kasus Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi, Institut Pertanian Bogor.

Published

2016-06-30

How to Cite

SISTEM PEMASARAN NENAS BOGOR (Ananas comosus) DI KABUPATEN BOGOR. (2016). CREATIVE RESEARCH JOURNAL, 2(01), 69-82. https://doi.org/10.34147/crj.v2i01.14