PENGARUH PENAMBAHAN BIOCHAR PADA KOMPONEN TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG DI LAHAN KERING MAJALENGKA
DOI:
https://doi.org/10.34147/crj.v5i02.219Keywords:
Jagung, Biochar, Lahan KeringAbstract
Penambahan biochar pada komponen teknologi budidaya jagung di lahan kering merupakan inovasi baru, sehingga sebelum dikembangkan perlu dilakukan pengkajian. Tujuan pengkajian: (1) mengetahui pengaruh penambahan biochar pada komponen teknologi budidaya jagung terhadap pertumbuhan, produktivitas, dan pendapatan serta (2) mengetahui persepsi petani terhadap teknologi yang dikaji. Pengkajian dilaksanakan di Kelompok Tani Sindang Makmur, Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Percobaan menggunakan rancangan penelitian adaptif, yaitu mengadaptasikan paket teknologi budidaya jagung yang ditambah biochar, dibandingkan dengan teknologi yang biasa dilakukan oleh petani. Varietas yang digunakan adalah BISI 18, ditanam dengan cara ditugal jarak tanam 70 x 40 cm. Variabel data yang diamati/dikumpulkan terdiri atas: (1) tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 30, 60, dan 90 Hari Setelah Tanam (HST), (2) bobot tongkol kering dengan dan tanpa kelobot, (3) produktivitas, (4) Penggunaan tenaga kerja dan sarana produksi (pupuk dll.), dan (5) persepsi petani. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penambahan biochar pada komponen teknologi budidaya jagung sangat baik, ditunjukkan dengan pertumbuhan jagung yang lebih baik dan produktivitas meningkat 35,7% dari 6,72 t/ha menjadi 9,12 t/ha pipilan kering. Secara finansial juga menuntungkan dengan BC Ratio sebesar 1,40 dan MBCR sebesar 3,75. Persepsi petani terhadap teknologi yang dikaji positif, diharapkan petani akan mengadopsi teknologi yang dikaji.
Downloads
References
DINAS PERTANIAN PROPINSI JAWA BARAT. 2014. Data Pokok Pertanian Di Jawa Barat. Laporan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat. Bandung.
[BPS] BADAN PUSAT STATISTIK. 2018. Jawa Barat Dalam Angka Tahun 2017. BPS Jawa Barat. Bandung.
GANI, ANISCHAN. 2009. Potensi Arang Hayati Biochar Sebagai Komponen Teknologi Perbaikan Produktivitas Lahan Pertanian. Jurnal Iptek Tanaman Pangan 4(1): hal. 33– 48.
GLASER, B., J. LEHMANN, AND W. ZECH. 2002. Ameliorating physical and chemical properties of highly weathered soils in the tropics with charcoal. A Review Biology and Fertility of Soils 35: p. 219-230.
GOMEZ, K.A. AND GOMEZ, A.A., 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Penerjemah: Sjamsudin dan Justika. S. Baharsyah. UI-Press.
ISLAMI, T., GURITNO, B., BASUKI, N., AND SURYANTO, A. 2011. Biochar for sustaining productivity of the cassava-based cropping systems in the degraded lands of East Java,Indonesia. J. Trop. Agric. 49: p. 31–39.
JOSEPH S.D., DOWNIE A., MUNROE P., CROSKY A AND LEHMANN J., 2007. Biochar for carbon sequestration, reduction of greenhouse gas emissions and enhancement of soil fertility: A Review of the Material Science. Proceeding of the Australian Combustion Symposium. December 9-11, 2007. University of Sydney.
[KEMENTAN] KEMENTERIAN PERTANIAN. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019. Kementerian Pertanian. Jakarta.
KUYKENDALL, H. 2008. Soil quality physical indicators: selecting dynamic soil properties to assess soil function. USDA NRCS Soil Quality National Technology Development Team. Soil Quality Technical Note No.10
KURNIA SUCI INDRANINGSIH. 2019. https://media.neliti.com/media/publicatio ns/732-ID-persepsi-petani-terhadapinovasi-teknologi-padi.pdf Diakses 18/11/2019.
LAKITAN B. 2000. Fisiologi Tumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
LEHMANN J., CZIMCZIK, C., LAIRD, D AND SOHI S., 2009. Stability of biochar in the soil. In: Biochar for Environmental Management: Science and Technology (Eds. Lehmann J. & Joseph S.), Earthscan
MULYANI A. DAN SYARWANI M. 2013. Karakteristik dan Potensi Lahan Sub Optimal untuk Pengembangan Pertanian di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal “Intensifikasi Pengelolaan Lahan Sub-optimal dalam Rangka Mendukung Kemandirian Pangan Nasional”, Palembang 20-21 September 2013. ISBN 979-587-501-9.
NOVAK J.M., BUSSCHER W.J., LAIRD D.L., AHMEDNA M.A, WATTS D.W. AND NIANDOU M.A.S., 2009. Impact of Biochar Amendment on Fertility of a Southeastern Coastal Plain. Soil Soil Science.174: 2, p. 105-111.
NURIDA., N. L. A. RACHMAN DAN SUTONO. 2012. Potensi pembenah tanah biochar dalam pemulihan sifat tanah terdegradasi dan peningkatan hasil jagung pada Typic Kanhapludults lampung. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kelaman: Buana Sains. Tribhuana Press. Vol 12 No. 1: hal. 69-74
ROSIANA, F.,TIEN, T.,YUYUN, Y.,MAHFUD, DAN TUALAR SIMARMATA. 2013. Aplikasi Kombinasi Kompos Jerami, Kompos Azolla dan Pupuk Hayati untuk Meningkatkan Jumlah Populasi Bakteri Penambat Nitrogen dan Produktivitas Tanaman Padi Berrbasis IPAT-BO. AGROVIGOR Vol. 6 NO. 1: hal. 16- 27.
ROSTALIANA, P., P. PRAWITO, DAN E. TUMUDI. 2012. Pamanfaatan Biochar untuk Perbaikan Kualitas Tanah dengan Indikator Tanaman Jagung Hibrida dan Padi Gogo pada Sistem Lahan Tebang dan Bakar. Jurnal Penelitian Lingkungan. Vol. 1, No. 3: P.179-188.
SWASTIKA, D.K.S. 2004. Beberapa Teknik Analisis Dalam Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Jurnal Pengkajian dan pengembangan Teknologi Pertanian Pertanian Vol. 7, No. 2: hal. 90-103. Sumarno dan Kasdi Subagyono. 2013. Penelitian Adaptif. Panduan Kegiatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
WIDODO. 2000. Pupuk yang Akrab Lingkungan, dalam Majalah Komoditas Edisi Khusus, Tahun II, 3–26 Januari 2000.
WINARSO. 2005. Budidaya Jagung Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Nana Sutrisna, Yanto Surdianto, Agus Ruswandi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.