KAJIAN STATUS HARA TANAH DAN TANAMAN DI PERKEBUNAN TEHJAWA BARAT DAN SUMATERA UTARA

Main Article Content

Restu Wulansari

Abstract

Kesuburan tanah pada berbagai perkebunan teh bervariasi sesuai dengan jenis tanah (kesuburan potensial) dan kadar hara yang tersedia dalam tanah (kesuburan aktual). Kajian ini merangkum data analisa tanah dan tanaman pada beberapa ordo tanah yang terletak di perkebunan teh Jawa Barat (Andisol, Entisol, dan Inceptisol) tahun 2014 dan Sumatera Utara (Ultisol) tahun 2012. Jawa Barat mempunyai potensi besar dalam pengembangan komoditas teh karena memiliki areal perkebunan teh cukup luas, begitu juga untuk wilayah Sumatera Utara. Makalah ini bertujuan mengevaluasi status hara tanah dan tanaman untuk mengetahui kesuburan tanah aktual dan kesehatan tanaman. Hasil analisa tanah menunjukkan status hara P, K dan Mg sebagian besar pada tanah Andisol, Inceptisol dan Entisol adalah rendah, sedangkan Ultisol menunjukkan hara P dan K tanah tinggi. Status hara N daun rendah pada Andisol dan Ultisol mengindikasikan sudah mulai terjadi defisiensi N, begitu juga pada 4 ordo tanah bahwa status hara K daun sangat rendah diindikasikan telah terjadi defisiensi K pada tanaman. Hasil analisa tersebut dapat membantu penentuan rekomendasi
pemupukan dan pengelolaan tanaman teh khususnya perkebunan teh Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Downloads
Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
KAJIAN STATUS HARA TANAH DAN TANAMAN DI PERKEBUNAN TEHJAWA BARAT DAN SUMATERA UTARA. (2015). CR JOURNAL (CREATIVE RESEARCH FOR WEST JAVA DEVELOPMENT), 1(01), 16-30. https://doi.org/10.34147/crj.v1i01.188
Section
Article

How to Cite

KAJIAN STATUS HARA TANAH DAN TANAMAN DI PERKEBUNAN TEHJAWA BARAT DAN SUMATERA UTARA. (2015). CR JOURNAL (CREATIVE RESEARCH FOR WEST JAVA DEVELOPMENT), 1(01), 16-30. https://doi.org/10.34147/crj.v1i01.188

References

COOKE, G. M. (1974). Fertilizing For Maxim Yield: The Response of Crops to Fertilizers. ELBS ed. London.

DARMAWIJAYA, M. I. (1990). Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

DARMAWIJAYA, M. I. (1982). Klasifikasi Keserasian Tanah Teh di Indonesia. Prosiding Simposium Teh IV, Semarang Vol 1. 249-264.

DARMAWIJAYA, M. I. (1980). Klasifikasi keserasian tanah bagi tanaman teh di Indonesia. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah mada (Tidak dipulikasikan).

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTRIAN PERTANIAN. (2013). Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Teh Tahun 2013.

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN. (2015). Membangkitkan Kejayaan Teh Indonesia. Available online at: http://ditjenbun.pertanian.go.id/berita376-membangkitkan-kejayaan-tehindonesia.html (diakses tanggal 19 Mei 2015).

GITO, SUBOWO. (2012). Pemberdayaan sumderdaya hayati tanah untuk rehabilitasi tanah Ultisol terdegradasi. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol 6 (2),p.79-88.

HARDJOWIGENO, S. (1993). Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akedemika Pressindo. Kajian Status Hara Tanah Dan Tanaman Di Perkebunan Teh Jawa Barat Dan Sumatera Utara | 29

MARTIN and PREVEL, P. (1981). The role of the nutrient elements in plants. Potash Review, Subject 3, No. 1, p.1-9.

MUNAWAR, A. (2011). Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

MUNIR, M. (1995). Tanah-Tanah Utama Indonesia. Pustaka Jaya. Malang

NOTOHADIPRAWIRO, TEJOYUWONO. (1986). Tanah Estuarin, Watak - Sifat – Kelakuan - dan Kesuburannya. Ghalia Indonesia. Jakarta.

NURSYAMSi, D. (2006). Kebutuhan hara kalium tanaman kedelai di tanah Ultisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol VI (2).

NURSYAMSI, DEDI., A. BUDIARTO, dan L. ANGGRIA. (2002). Pengelolaan kahat hara pada Inceptisols untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung. Jurnal Tanah dan Iklim Vol( 20), p.56-68.

OBALUM, S.E., M.M. BURI, J.C. NWITE, HERMANSAH, Y. WATANABE, C.A. IGWE, and T. WAKATSUKI. (2012). Soil degradation-induced decline in productivity of Sub-Saharan African soils: The prospects of looking downwards the lowlands with the sawah ecotechnology (Review). Appl. Environ. Soil Science. Vol (10).

PASARIBU, E. H. (1990). Pemupukan Mg melalui daun pada tanaman teh produktif. Prosiding Simposium Teh V, Bandung Vol (1), p. 285-292.

PRANOTO, E. (2010). Pengaruh aplikasi kombinasi berbagai dosis pupuk anorganik dan pupuk hayati terhadap kesehatan tanaman teh produktif. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 13 (3), p. 61-68

PRASETYO, B. H. (2005). Andisol: Karakteristik dan pengelolaannya untuk pertanian di Indonesia. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol 1 (1), p.1-9.

RACHMIATI, Y dan A. A. SALIM. 2005. Pengaruh pupuk hayati dan kompos limbah pabrik teh (fluff) terhadap pH, C-organik, serapan N, populasi total mikroba, populasi bakteri penambat N, dan pertumbuhan tanaman teh belm menghasilkan pada jenis tanah inceptisol. Jurnal Pusat Penelitian Teh dan Kina Vol 8 (1-2): 22-32.

RACHMIATI, Y., E. PRANOTO, T. TRIKAMULYANA dan P. RAHARDJO. (2014). Rekomendasi Pemupukan Tanaman Teh Tahun 2013 di lingkup PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Bandung: Pusat Penelitian Teh dan Kina. (Tidak dipublikasikan).

RACHMIATI, Y., E. PRANOTO, T. TRIKAMULYANA dan P. RAHARDJO. (2013). Rekomendasi Pemupukan Tanaman Teh Tahun 2013 di Lingkup PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Bandung: Pusat Penelitian Teh dan Kina. (Tidak dipublikasikan).

RACHMIATI, Y., E. PRANOTO, T. TRIKAMULYANA dan P. RAHARDJO. (2012). Rekomendasi Pemupukan Tanaman Teh di Lingkup PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). PT Riset Perkebunan Nusantara. Pusat Penelitian Teh dan Kina. (Tidak dipublikasikan).

RACHMIATI, YATI. (2011). Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM di PTPN IV. Bandung: Pusat Penelitian Teh dan Kina.

RAHARDJO, P., A. A. SALIM., Y. RACHMIATI., dan E. PRANOTO. (2010). Degradasi hara tanah perkebunan teh di Jawa Barat. Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 13 (3), p.53- 60.

RAHARDJO, P., A. A. SALIM., dan Y. RACHMIATI. (2009). Formula NPK organik lepas lambat dan bahan organik untuk mengatasi degradasi hara di perkebunan teh. Prosiding Pertemuan Teknis Teh Tahun 2009. Solo 14-15 Oktober 2009.

RAHARDJO, P., T. TRIKAMULYANA., NANA S., dan ROSMANA. (2008). Penilaian kesesuaian lahan teh. Prosiding Pertemuan Teknis Teh Tahun 2008. Bandung, 25 November 2008. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. (Tidak dipublikasikan).

SALIM, A. A. (2006). Pengaruh pengolahan tanah dan takaran pupuk organik terhadap beberapa sifat kimia tanah, serapan N daun, dan hasil tanaman teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) pada Andisol. Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 9 (1-2) 2006, p.1-7.

SANYAL, S. K. (1993). Phosphate sorptiondesorption behaviour of some acidid soil of South and Southeast Asia. Soil Science Journal. 57, p.937-945.

SOEPARDI, G. (1983). Sifat dan Ciri Tanah. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

SUBAGYO, H., N. SUHARTA, dan A. B. SISWANTO. (2000). Tanah-tanah Pertanian di Indonesia. Sumber Daya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

SUMARNO, S. HARTATI, H. WIDIJANTO. (2001). Kajian macam pupuk organik dan dosis pupuk P terhadap hasil kacang tanah (Arachis hypogea L.) di tanah entisol. Sains Tanah Jurnal Penelitian Ilmu Tanah dan Agroklimatologi Vol (1), p.1-6.

SUTRISNO, N., dan HERYANI, N. (2014). Teknologi konservasi tanah dan air untuk mencegah degradasi lahan pertanian berlereng. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 32 (3). TIM PPTK. (2013). Laporan Identifikasi Masalah dan Evaluasi Keseuaian Lahan Perkebunan Teh PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Pusat Peneltian Teh dan Kina. PT. RPN, Bandung (Tidak dipublikasikan). TIM PPTK. (2009). Laporan Evaluasi Produksi Teh Januari-Maret 2009 PT Perkebunan Nusantara XII (Persero). Pusat Penelitian Teh dan Kina. Bandung. (Tidak dipublikasikan).

UTAMI, S. N. H., dan HANDAYANI, S. (2003). Sifat kimia entisol pada sistem pertanian organik chemical properties in organic and conventional farming system. Ilmu Pertanian. 10(2), p. 63-69.

VAN WAMBEKE, A. (1992). Soil of The Tropic. Properties and appraisal. McGraw-Hill, Inc.343p. Wibowo, Z. S. (1990). Rasionalisasi pemupukan tanaman teh dalam rangka peningkatan produski dan penghapusan subsidi pupuk. Prosiding Simposium Teh V, Bandung 1990: 211-238.

WIBOWO, Z. S. (1982). Pengaruh magnesium tanah dan pemupukan magnesium pada pertumbuhan tanaman teh dan kadarnya di dalam daun. Prosiding Simposium Teh IV, Semarang 1982, p.335-349.

WIBOWO, Z. S. dan VESTRIJDEN, U. (1976). Nilai baku kadar hara daun teh. Warta BPTK 2 (3/4): 305-316.