KARAKTERISASI RUMPUT LAUT TROPIKA DARI KEPULAUAN SERIBU SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU KOSMETIK

Authors

  • Taufik Hidayat
  • Nurjanah
  • Mala Nurilmala
  • Effionora Anwar

DOI:

https://doi.org/10.34147/crj.v4i02.165

Keywords:

Bioaktif laut, Identifikasi, Potensi, Rumput laut

Abstract

Rumput laut merupakan bioresources yang keberadaanya melimpah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik bahan baku rumput laut tropika yang nantinya dapat diaplikasikan dalam industri pangan dan non pangan. Metode yang digunakan untuk penelitian ini meliputi karakteristik sampel dengan identifikasi, perhitungan rendemen dan proksimat menggunakan metode AOAC, ekstraksi menggunakan beberapa pelarut dengan metode Harborne. Hasil identifikasi rumput laut tropika yang diambil di kepulauan seribu yaitu E. Cotonii, Sargassum sp, Gellidium sp, Caulerpa sp, dan Padina sp. Kelima rumput laut dari Kepulauan Seribu mempunyai kondisi penampakan segar dengan nilai organoleptik berkisar 6-7. Pada perendaman dengan konsentrasi 0;0,3;0,5 memiliki kondisi warna keunguan, thalus sedikit kaku, dan mempunyai bau agak amis. Kadar air tertinggi terdapat pada Caulerpa sp. dengan nilai 90% dan terendah didapat E. cotonii (77,27%. Kadar abu tertinggi terdapat pada padina dengan nilai 6,63% dan terendah Caulerpa sp. dengan 1,95%. Kandungan lemak masing-masing rumput laut berkisar antara 0,1-0,4. Kandungan protein masing-masing rumput laut berkisar antara (1,13-2,19%). Kandungan serat kasar berkisar diantara 0,41-1,25%. Hasil ekstraksi rumput laut E. cotonii dan Sargassum sp. yang diekstraksi dengan menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat menghasilkan rendemen ekstrak tertinggi yaitu 396 mL dan 325 mL. Hasil karakteristik awal menunjukkan bahwa rumput laut Kepulauan Seribu berpotensi untuk dikembangkan untuk menjadi kosmetik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[KKP]. Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Ekspor Rumput Laut ke Pasar Eropa terus Digenjot. [terhubung berkala]. http://www.kkp.go.id. [14 April 2014].

Afrianto, E. dan Evi Liviawati. 1993. Budidaya rumput laut dan cara pengolahannya. Bathara. Jakarta.

Aganotovic-Kustrin S dan Morton. 2013. Cosmeceuticals derived from bioactive substances. Oceanography 1: 2.

Angka L dan Suhartono MT. 2000. Bioteknologi Hasil Laut. Bogor : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan , Institut Pertanian Bogor.

Atmadja WS dan Soelistijo. 1988. Beberapa Aspek Vegetasi dan Habitat Tumbuhan Laut Bentik di Pulau-Pulau Seribu. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. Atmadja WS, Kadi A, Sulistijo, Rachmaniar. 1996. Pengenalan jenis-jenis rumput laut Indonesia. PUSLITBANG Oseanologi. LIPI, Jakarta. Hlm.56-152

Badan POM. 2009. Petunjuk Operasional Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta. Hal. 1- 200.

Chang TS. 2009. An update review of tyrosinase inhibitors. International Jurnal of Moecular Science. 10:2440- 2473.

Dolorosa MT, Nurjanah, Purwaningsih S, Anwar E, Hidayat T. 2017. Bioactive Compounds of Seaweed Sargassum plagyophyllum and Eucheuma cottonii as Lightening Raw Materials. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(3): 632-643.

Gruyter WDE. 1979. Rumput Laut Bukan Sekedar Hidup di Laut. Susanto AB, penerjemah; Heinz A. Hoppe, Tore Levring, Uniko Tanaka, editor. Di dalam : Marine Algae in Pharmaceutical Science. Berlin.

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia. Padmawinata K, penerjemah, Bandung (ID) : Penerbit ITB. Terjemahan dari Phytochemical Methods.

Hidayat T, Nurjanah, Anwar E, Nurilamala M. 2017. Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) Rumput Laut tropika sebagai bahan baku kosmetik. Creative Research Journal 3 (01), 37- 42 Kusumaningrum I, Rini BH, Sri H. 2007. Pengaruh Perasan Sargassum crassifolium dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merill) 15(2).

Lenny S. 2006. Senyawa flavonoida, fenil propanoida dan alkaloida [karya ilmiah]. Medan (ID): Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

Limantara L, Heriyanto. 2011. Optimasi proses ekstraksi fukosantin rumput laut coklat Padina australis Hauck menggunakan pelarut organik polar. Ilmu Kelautan. 16(2):86-94.

Luthfiyana N, Nurjanah, Anwar E, Nurilmala M, Hidayat T. 2016. Rasio bubur rumput laut Eucheuma cottonii dan Sargassum sp. sebagai formula krim tabir surya. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.19(3): 183-195.

Maharani F, Nurjanah, Suwandi R, Anwar E, Hidayat T. 2017. Bioactive Compounds of Seaweed Padina australis and Eucheuma cottonii as Sunscreen Raw Materials. Jurnal pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(1): 10-17

Necas J dan Bartosikova L. 2013. Carrageenan is a natural carbohydrate (polysaccharide) obtained from edible red seaweeds. Veterinarni Medicina 58(4): 187-205.

Nurjanah, Nurilamala M, Anwar E, Luthfiyana N, Hidayat T. 2017. Identification of Bioactive Compounds of Seaweed Sargassum sp. and Eucheuma cottonii Doty as a Raw Sunscreen Cream. Proceedings of the Pakistan Academy of Sciences.54(4):311-318.

Nurjanah, Nurilmala M, Hidayat T, Sudirjo F. 2016 Characteristics of Seaweed as Raw Materials for Cosmetics. Aquatic Procedia 7:177-180.

Pakki E, Syukur R, Fatmawaty A. 2005. Formulasi dan evaluasi kestabilan fisik krim ekstrak rumput laut Eucheuma spinosum. Seminar Nasional Ilmiah

Preetha JP, K Karthika. 2009.Cosmeceuticals – an evolution. International Journal of ChemTech Research 4(1): 1217-1223.

Putri.K.H. 2011.Pemanfaatan Rumput Laut Coklat (Sargassum sp.) Sebagai Serbuk Minuman Pelangsing Tubuh[skripsi]. Departemen Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.

Rajagopal K, Kathiravan G, Karthikeyan S. 2011. Extraction and characterization of melanin from Phomopsis: A phellophytic fungi isolated from Azadirachta indica A. Juss. African Journal of Microbiology Research 5(7):762-766

Redha A. 2010. Flavonoids: Struktur, sifat antioksidatif dan perannya dalam sistem biologis. J Berlian. 9(2): 196- 200.

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi ke-4. Kosasih, Padmawinata, penerjemah. Bandung (ID): ITB Press.

Sabudak T, Khan MTH, Choundhary MI, Oksuz S. 2006. Potent tyrosinase inhibitors from Trifolium balansae. Nat Prod Res. 20(7):665-670.

Setha B, Gaspersz F, Idris APS, Rahman S, Mailoa MN. 2013. Potential of seaweed Padina sp. as a source of antioxidant. J Sci & Tech Research. 2(6):221-224.

Sirait M. 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.

Soegiarto, A. Sulistijo. W, S, Atmaja dan H, Mubarak. 1978. Rumput Laut, Manfaat, Potensi, dan Usaha Budidayanya. LON-LIPI. Jakarta. 49 Hlm.

Wandansari BD, Agustina LNA, Mulyani NS. 2013. Fermentasi rumput laut Eucheuma cottonii oleh Lactobacillus plantarum. Chem Info 1(1): 64-69.

Wasitaatmadja SM. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Hal. 3, 58-59, 62-63, 111-112.

Wijayanto DB. 2010. Uji aktivitas antibakteri ekstrak rumput laut Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma denticullatum terhadap bakteri Aeromonas hydrophila dan Vibrio harveyii. J Kelautan. 3(1): 1-17.

Winarno FG. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta (ID): Pustaka Sinar Harapan.

Yanuarti R. Nurjanah, Anwar E, Hidayat T. Profile of Phenolic and Antioxidants Activity from Seaweed Extract Turbinaria conoides and Eucheuma cottonii. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia . 20(2): 230-237.

Yunizal. 2004. Teknik Pengolahan Alginat. Jakarta (ID): Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.

Zhaohui Z dan Gao X. 2005. The isolation of prophyra-334 from marine algae and its UV-Absorption behavior. Chinese Journal of Oceanology and Limnology 23(4): 400-405.

Published

2018-12-31

How to Cite

KARAKTERISASI RUMPUT LAUT TROPIKA DARI KEPULAUAN SERIBU SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU KOSMETIK. (2018). CREATIVE RESEARCH JOURNAL, 4(02), 49-62. https://doi.org/10.34147/crj.v4i02.165