PENGARUH APLIKASI PUPUK DAUN MINERAL DAN ORGANIK CAIR TERHADAP PENINGKATAN PERTUMBUHAN BENIH TEH SIAP SALUR

Authors

  • Restu Wulansari
  • Yati Rachmiati
  • Erdiansyah Rezamela

DOI:

https://doi.org/10.34147/crj.v2i02.18

Keywords:

pupuk mineral, pupuk organik, benih teh, persemaian teh

Abstract

Persemaian teh merupakan tahapan penting untuk mendapatkan benih teh berkualitas. Permasalahan yang pada penyediaan benih berkualitas adalah persentase benih siap salur rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan persentase benih siap salur melalui pemberian pupuk mineral dan pupuk organik di persemaian teh. Penelitian dilaksanakan di Persemaian Pusat Penelitian Teh dan Kina, Bandung, Jawa Barat Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Benih yang digunakan adalah klon GMB 7 berumur bibit 8,5 bulan. Perlakuan terdiri dari: pupuk mineral berupa larutan urea 2%, serta 2,5 mL/L, 5 mL/L dan 7,5 mL/L pupuk organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit teh yang diberi pupuk mineral dengan nyata lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik. Persentase bibit siap salur berumur 13,5 bulan tinggi pada pembibitan dengan pupuk mineral urea, yaitu 53,26%. Penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan larutan urea di persemaian teh memberikan pertumbuhan benih siap salur lebih cepat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

BANARJEE, B. (1993). History of Tea. Tea Production and Processing. Oxford and IBH Publishing. New Delhi.

BORDOLOI, P.K. (2012). Global tea production and export trend with special reference to India. Statistics & Agric.Economics Deptt., Tocklai Experimental Station, Tea Research Association, Jorhat- 785008, Assam

COSTA, M.C.G. (2012). Soil and crop responses to limeand fertilizers in a fire free land use system for smallholdings in the northern Brazilian Amazon. SoilTill. Res. 121:27-37.

DALIMOENTHE, S.L. (2013). Pengaruh media tanam oorganik terhadap pertumbuhan dan perakaran pada fase awal benih teh di pembibitan. Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 16, No. 1, Hal: 1-12.

DIREKTORAT JEDERAL PERKEBUNAN. (2014). Statistik Perkebunan Indonesia Teh 2013-2015. Jakarta.

FAUZIAH, FANI, M. S. HAQ, KARYUDI DAN A. I. ROSYADI. (2015). Pengaruh pupuk daun dan pestisida mentomil pada tanaman teh yang teserang hama: (2) pengaruh terhadap populasi dan intensitas serangan Empoasca flavescens. Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 18, No. 2, Hal: 141-150.

GUPTA, RAJESH. (2013). Global Tea Digest 2013. Global Tea Brokers. Coonoor, Coimbatore, Cochin – India.

HAJRA, N.G. (2001). Mineral nutrition of fertilizer management. Tea cultivation comprehensive treatise. First Edition. India: International Book Distribiting Company.

HAQ, M. S, Y. RACHMIATI, dan KARYUDI. (2014). Pengaruh pupuk daun terhadap hasil dan komponen hasil pucuk tanaman teh (Camelliansinensin (L.) O. Kuntze var. Assamica (Mast.) Kitamura). Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 17, No. 2, Hal: 47-56.

HAQ, M. S, F. FAUZIAH, dan KARYUDI. (2015). Pengaruh pupuk daun nitrogen dan zink dengan pestisida Mentomil pada tanaman teh yang terserang hama Empoasca sp. (1) Pengaruh terhadap peningkatan hasil pucuk dan komponen hasil. Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 18, No. 1, Hal: 45-54.

HASIBUAN, S. (2006). Pengaruh Pemberian Dosis Jamur Mikoriza dan Dosis Pupuk Gandasil-D terhadap Pertumbuhan Awal Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq). Universitas Muhammadiyah.

HAVLIN, J., L. JAMES, D. BEATON, S. L. TISDALE and W. L. NELSON. (1999). Soil Fertility and Fertilizer. Sixth edition, Prentice Hall, New Jersey.

HERDIANA, Y. (1994). Pengaruh Konsentrasi dan Selang Waktu Pemberian Pupuk Daun Agro King 2000 terhadap Pertumbuhan Setek Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze). Institut Pertanian Bogor.

ISLAM, S., Q.U. ZAMAN, S. ASLAM, F. AHMAD, S. HUSSAIN, AND F. S. HAMID. (2012). Effect of foliar spray of varying nitrogen levels on mature tea yield under different agroecological conditions. National Tea Research Institute, Shinkiari, Mansehra. Pakistan. J. Agric. Res 50(4): 485-491.

MAULANA, A. G. (2016) Peringkat produksi teh nasional turun ke posisi 7. www.bandung.bisnis.com. Diakses tanggal 1 Juli 2016. PPTK. (2006). Petunjuk kultur teknis tanaman teh. Edisi ketiga. Pusat Penelitian Teh dan Kina, Gambung.

PRAWIRANATA, W.S HARAN dan P. TJONDRONEGORO. (2000). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan I, Depertemen Botani Faperta Institut Pertanian Bogor. Bogor.

RIZQIANI, NUR FITRI, E. AMBARWATI dan NASIH W. YUWONO. (2007). Pengaruh dosis dan frekuensi pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil buncis (Phaseolus vulgaris L.) dataran rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7, No. 1 Hal: 43-53.

RACHMIATI, Y, E. PRANOTO dan T. TRIKAMULYANA. (2013). Rekomendasi pemupukan pada tanaman teh 2013 lingkup PTPN VIII. Pusat Penelitian Teh dan Kina, Bandung. Tidak dipublikasikan.

RACHMIATI, Y, E. PRANOTO dan T. TRIKAMULYANA. (2016). Rekomendasi pemupukan pada tanaman teh 2016 lingkup PTPN VIII. Pusat Penelitian Teh dan Kina, Bandung. Tidak dipublikasikan.

RACHMIATI, Y, DAN E. PRANOTO. (2009). Pemanfaatan pupuk hayati sebagai pelengkap pupuk anorganik pada tanaman teh menghasilkan. Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 12, No. 1-2, Hal: 26-32.

SALIM, A. A, Y. RACHMIATI, dan ZUHDI, S. W. (1998). Pengaruh pupuk daun prosin terhadap pertumbuhan tanaman teh di persemaian, tanaman muda, dan produktif. Warta Pusat Penelitian Teh dan Kina Vol 9, No. 1-2-3, hal: 22-27.

SALISBURY, F.B., ROSS, C.W. (1992). Plant Physiology. California: Wardworth Publishing Company Belmont. Page: 682.

SARASWATI, DHIAN. (2008). Analisis Produktivitas Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Di PT. Pagilaran, Batang, Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

SETYAMIDJAJA, D. (2000). Teh Budidaya dan Pengolahan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.

SITIENEI, K, K. KIRUI, D. KAMAU, J. WANYOKO, AND K. LANGAT. (2016). Effect of plant density, nitrogen fertilizer application rates and soil depth on clonal tea soil nutrient content. Journal of Tea Science Research, Vol 6. No. 7.

SRIYADI, B., W. ASTIKA, D. MUCHTAR, dan SUTRISNO. (1994). Penyaringan daya perakaran calon klon teh asal biji propellegitim. Buletin Penelitian Teh dan Kina, Vol 8 (3/4): 87-94

SUHERMAN, CUCU, W. H. RIZKY, dan I. R. DEWI. (2015). Pengaruh aplikasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan zat pengatur tumbuh (ZPT) akar dalam meningkatkan jumlah benih sipa salur tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze). Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 18, No. 2, Hal: 131-140

SUKASMONO, J. SANTOSO, DAN S. WIBOWO. (1991). Pemupukan NPK pada benih setek-sambung kina kerdil. Warta Teh dan Kina 3(1/2).

SUNDARI, E., SARI, E. dan RINALDO, R. (2012). Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4. Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta. Palembang

THAMRIN dan HANAFI. (1992). Peranan Mulsa Sisa Tanaman terhadap Konservasi Lengas Tanah pada Sistem Budidaya Tanaman Semusimdi Lahan Kering

WULANDARI, A. S dan A. JULIAN. (2013). Pengaruh pupuk daun organik cair terhadap peningkatan pertumbuhan bibit jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.). Jurnal Silvikultur Tropika Vol.04 No.01, Hal:47-50.

WUDIANTO. R. (2002). Setek Batang Tanaman Perkebunan. Pusat Penelitian Tanaman Perkebunan. Jakarta. Hal: 54.

YULIN, Y.A. (2013). Pengaruh pemberian pupuk daun dan pupuk hayati terhadap peningkatan kelas bibit tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) klon Gambung 7. Universitas Padjadjaran.Tidak Dipublikasikan.

Published

2016-12-31

How to Cite

PENGARUH APLIKASI PUPUK DAUN MINERAL DAN ORGANIK CAIR TERHADAP PENINGKATAN PERTUMBUHAN BENIH TEH SIAP SALUR. (2016). CREATIVE RESEARCH JOURNAL, 2(02), 135-146. https://doi.org/10.34147/crj.v2i02.18