DILEMA PEMBELAJARAN DARING: STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN BABAKAN CIWARINGIN CIREBON, JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.34147/crj.v6i2.279Keywords:
Perspektif, Upaya, Pembelajaran Daring, Pandemi Covid-19Abstract
Pandemi covid-19 telah memberikan banyak perubahan, antara lain di bidang pendidikan. Khususnya di lingkungan pesantren, tantangan yang dihadapi adalah cukup kompleks dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi sekolah reguler. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perspektif guru dan upaya sekolah dalam menghadapi pembelajaran secara daring di masa pandemi covid-19. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa para guru pada salah satu sekolah menengah pertama di Pondok Pesantren Babakan memiliki perspektif bahwa proses pembelajaran daring selama masa pandemi ini, berlangsung tidak efektif. Hal itu dikarenakan beberapa hal, yaitu: keterbatasan penggunaan gadget di pesantren, kurang tersedianya fasilitas yang memadai, dan kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan IT, serta ketidakdisiplinan siswa. Berdasarkan perspektif para guru di atas, pihak sekolah di lingkungan pesantren memiliki berbagai upaya dalam peningkatan efektivitas pembelajaran daring, yaitu: menggunakan Hybrid Learning, memberikan kuota gratis untuk siswa dan guru, dan memberikan ruang kepada guru untuk belajar dengan teman sebaya dalam penggunaan IT.
Downloads
References
Nurul, Fieka. A. (2020). TANTANGAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN BELAJAR DARI RUMAH DALAM MASA DARURAT COVID-19. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. Vol. XII, No. 7.
UNESCO IESALC (2020). COVID-19 and higher education: Today and tomorrow. Impact analysis, policy responses and recommendations. Retrieved from http://www.iesalc.unesco.org/en/wp content/uploads/2020/04/COVID-19- EN090420-2.pdf
Martinez, J. (2020). Take this pandemic moment to improve education. EduSource. Retrieved from https://edsource.org/2020/take-this pandemic-moment-to improveeducation/633500
Darling, L. H. (2006). Constructing 21st Century Teacher Education. Journal of Teacher Education, 57: 300-314.
Moore, J. L., Dickson-Deane, C., & Galyen, K. (2011). E-Learning, online learning, and distance learning environments: Are they the same? Internet and Higher Education. https://doi.org/10.1016/jiheduc.2010.10 .001.
Zhang, D., Zhao, J. L., Zhou, L., & Nunamaker, J. F. (2004). Can e-learning replace classroom learning? Communications of the ACM. https://doi.org/10.1145/986213.986216
Kuntarto, E. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Indonesian Language Education and Literature, 3(1), 99-110. 10.24235/ileal.v3i1.1820.
Gikas, J., & Grant, M. M. (2013). Mobile computing devices in higher education: Student perspectives on learning with cellphones, smartphones & social media. Internet and Higher Education. https://doi.org/10.1016/jjheduc.2013.06 .002
KH. Zamzami Amin, dkk., (2014). Baban Kana: Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin dalam Kancah Sejarah untuk Melacak Perang Nasional Kedondong 1802-1919, 135.
Ulber, Silalahi. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Muller, A. (2009). Framing Childhood in Eighteenth-Century English Periodicals and Prints, 1968-1789. United Kingdom: Ashgate Publishing, Ltd.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Nurkholifatul Maula
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.